Bersyukurlah kepada Yehuwa dan Terimalah Berkat
”Ucapkanlah syukur kepada Yehuwa, karena ia baik.”
1. Mengapa Yehuwa layak menerima rasa syukur kita?
YEHUWA memberi kita ”setiap pemberian yang baik dan setiap hadiah yang sempurna”. (Yak. 1:17) Dia adalah Gembala kita yang pengasih, dan Dia dengan baik hati memenuhi segala kebutuhan kita. (Mz. 23:1-3) Ya, Yehuwa layak menerima rasa syukur kita. Dia adalah ”perlindungan dan kekuatan” kita, khususnya ketika kita menderita. (Mz. 46:1) Perasaan kita sama dengan perasaan sang pemazmur yang menulis, ”Ucapkanlah syukur kepada Yehuwa, karena ia baik; karena kebaikan hatinya yang penuh kasih ada sampai waktu yang tidak tertentu.”
Ayat tahunan kita untuk 2015: ”Ucapkanlah syukur kepada Yehuwa, karena ia baik.”
2, 3. (a) Apa akibatnya jika kita tidak tahu berterima kasih? (b) Pertanyaan apa saja yang akan kita bahas di artikel ini?
2 Mengapa kita perlu bersyukur kepada Yehuwa? Seperti yang dinubuatkan, banyak orang di hari-hari terakhir ini tidak tahu berterima kasih. (2 Tim. 3:2) Banyak yang tidak menghargai hal-hal baik yang telah Yehuwa lakukan bagi mereka. Dunia yang materialistis ini membuat jutaan orang membeli banyak barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan. Banyak orang tidak puas dengan apa yang mereka miliki. Seperti bangsa Israel zaman dulu, kita bisa menjadi tidak tahu berterima kasih sehingga tidak lagi menghargai berkat-berkat Yehuwa dan hubungan kita yang berharga dengan Dia.
3 Pikirkan juga apa yang bisa terjadi kalau kita mendapat kesulitan. Karena kewalahan, kita mungkin hanya memikirkan masalah kita, dan bukan berkat-berkat yang kita terima. (Mz. 116:3) Bagaimana agar kita bisa selalu bersyukur? Bagaimana kita bisa tetap positif walaupun mendapat kesulitan yang berat? Mari kita bahas.
”BANYAK HAL YANG TELAH KAULAKUKAN, OH, YEHUWA”
4. Bagaimana agar kita bisa selalu bersyukur kepada Yehuwa?
4 Ada yang perlu kita lakukan untuk bisa selalu bersyukur kepada Yehuwa. Pertama-tama, kita perlu memikirkan apa saja berkat Yehuwa bagi kita sendiri. Lalu, kita perlu merenungkan bahwa berkat-berkat itu sebenarnya adalah bukti bahwa Yehuwa sangat mengasihi kita. Itulah yang dilakukan sang pemazmur, dan dia kagum terhadap segala hal menakjubkan yang Yehuwa lakukan untuknya.
5. Apa yang kita pelajari dari rasul Paulus tentang rasa syukur?
5 Kita juga bisa meniru rasul Paulus. Dia sering berterima kasih kepada Allah dalam doa karena dia merenungkan berkat-berkat yang dia terima. Paulus sadar bahwa dia dulu adalah ”penghujah dan penganiaya dan orang yang suka menghina”. Dia bersyukur karena walaupun masa lalunya seperti itu, Allah dan Kristus mengampuninya dan memberinya hak istimewa untuk mengabar. (Baca 1 Timotius 1:12-14.) Paulus juga sangat bersyukur atas saudara-saudari Kristen-nya dan sering berterima kasih kepada Yehuwa untuk sifat-sifat bagus dan pelayanan mereka. (Flp. 1:3-5, 7; 1 Tes. 1:2, 3) Paulus selalu berterima kasih kepada Yehuwa untuk semua yang dilakukan saudara-saudarinya bagi dia sewaktu dia menghadapi kesulitan. (Kis. 28:15; 2 Kor. 7:5-7) Karena itu, Paulus menasihati orang Kristen untuk menyatakan rasa syukur dan menguatkan satu sama lain dengan mazmur, puji-pujian bagi Allah, dan nyanyian rohani yang dinyanyikan dengan rasa syukur.
MERENUNG DAN BERDOA AGAR MERASA BERSYUKUR
6. Berkat Yehuwa apa saja yang Saudara sendiri syukuri?
6 Bagaimana kita bisa bersyukur seperti Paulus? Kita bisa merenungkan apa saja yang telah Yehuwa lakukan bagi kita sendiri. (Mz. 116:12) Kalau Saudara ditanya, ”Berkat Yehuwa apa saja yang Saudara syukuri?” apa jawaban Saudara? Apakah Saudara akan menyebutkan hubungan Saudara yang berharga dengan Yehuwa? Atau bahwa dosa-dosa Saudara diampuni karena korban tebusan Kristus? Apakah Saudara akan menyebutkan saudara-saudari Kristen yang membantu saat Saudara kesulitan? Apakah Saudara akan menceritakan betapa bersyukurnya Saudara mendapat teman hidup atau anak-anak Saudara? Luangkanlah waktu untuk memikirkan dalam-dalam berkat Yehuwa yang limpah bagi Saudara. Dengan begitu, Saudara akan tergerak untuk bersyukur kepada Yehuwa setiap hari.
7. (a) Mengapa kita perlu berterima kasih kepada Yehuwa dalam doa? (b) Apa manfaatnya berterima kasih kepada Yehuwa dalam doa?
7 Ketika kita merenungkan semua berkat yang kita terima, kita akan tergerak Mz. 95:2; 100:4, 5) Banyak orang hanya berdoa untuk meminta sesuatu dari Allah. Tapi, Yehuwa senang kalau kita berdoa untuk berterima kasih kepada-Nya atas apa yang sudah kita dapatkan. Di Alkitab ada banyak teladan hamba-hamba Allah, seperti Hana dan Hizkia, yang berterima kasih kepada Yehuwa dalam doa. (1 Sam. 2:1-10; Yes. 38:9-20) Tirulah mereka, dan nyatakanlah rasa syukur kepada Yehuwa untuk semua yang telah Dia lakukan bagi Saudara. (1 Tes. 5:17, 18) Dengan melakukannya, Saudara akan merasa terhibur, semakin mengasihi Yehuwa, menjadi sahabat-Nya, dan terus bersahabat dengan-Nya.
8. Apa yang bisa membuat kita tidak bersyukur?
8 Jika tidak waspada, bisa-bisa kita tidak menghargai lagi hal-hal baik yang Yehuwa berikan. Mengapa? Karena kita tidak sempurna dan mewarisi sikap tidak tahu berterima kasih dari orang tua pertama kita. Yehuwa memberi Adam dan Hawa tempat tinggal di firdaus dan memastikan agar mereka memiliki semua yang mereka butuhkan. Mereka sebenarnya bisa hidup selamanya dengan damai. (Kej. 1:28) Tapi, mereka tidak menghargai berkat-berkat itu. Mereka tamak dan mau lebih banyak lagi. Akhirnya, mereka kehilangan semuanya. (Kej. 3:6, 7, 17-19) Kita hidup di dunia yang tidak suka berterima kasih, dan kita juga bisa kehilangan rasa syukur atas semua yang Yehuwa berikan kepada kita. Bisa-bisa, kita tidak lagi menghargai persahabatan kita dengan Allah ataupun persaudaraan sedunia. Kita bisa tersimpangkan oleh hal-hal di dunia ini. (1 Yoh. 2:15-17) Untuk menghindari jerat itu, kita harus merenungkan berkat-berkat limpah kita dan selalu bersyukur kepada Allah karena kita boleh menjadi umat-Nya.
SAAT MENGHADAPI KESULITAN
9. Saat mengalami kesulitan, mengapa kita perlu merenungkan berkat-berkat Yehuwa?
9 Jika kita selalu bersyukur, kita akan sanggup bertekun menghadapi kesulitan. Kita mungkin kewalahan dengan keadaan buruk yang tiba-tiba mengubah hidup kita, seperti teman hidup yang tidak setia, penyakit, kematian orang yang kita sayangi, atau bencana alam. Tapi, dengan merenungkan berkat-berkat Yehuwa, kita akan terhibur dan mendapat kekuatan
untuk bertekun. Perhatikanlah beberapa pengalaman berikut ini.10. Apa manfaat yang Irina rasakan karena merenungkan berkat-berkat yang dia terima?
10 Irina * adalah perintis biasa di Amerika Utara. Suaminya adalah seorang penatua, yang ternyata tidak setia kepadanya dan meninggalkan Irina dan anak-anak mereka. Mengapa Irina bisa tetap melayani Yehuwa dengan setia? Dia berkata, ”Saya bersyukur karena Yehuwa mengurus saya. Setiap hari saya merenungkan semua hal baik dalam hidup saya. Saya jadi tergugah karena sadar kalau saya dikenal dan disayangi Bapak surgawi kita yang selalu melindungi kita. Saya tahu Dia tidak akan pernah meninggalkan saya.” Karena suka bersyukur seperti itu, Irina berhasil menghadapi berbagai tragedi dalam hidupnya dan bahkan menguatkan orang lain.
11. Bagaimana Kyung-sook menghadapi penyakitnya yang serius?
11 Kyung-sook, yang tinggal di Asia, sudah merintis bersama suaminya selama lebih dari 20 tahun. Tiba-tiba, dia diberi tahu bahwa dia terkena kanker paru-paru yang parah dan hidupnya tinggal tiga sampai enam bulan lagi. Meskipun dia dan suaminya sudah mengatasi banyak kesulitan, mereka belum pernah mendapat masalah kesehatan. Kyung-sook berkata, ”Saya merasa terpukul karena penyakit ini. Saya merasa kehilangan semuanya. Saya takut sekali.” Bagaimana Kyung-sook menghadapinya? Dia berkata, ”Setiap malam sebelum tidur, saya naik ke ruang terbuka di atap rumah dan berdoa dengan bersuara. Saya sebutkan lima hal yang saya syukuri hari itu. Saya pun merasa dikuatkan, dan tergerak untuk menyatakan kasih saya kepada Yehuwa.” Apa manfaat yang Kyung-sook rasakan dari doa-doanya setiap malam? Katanya, ”Saya jadi sadar kalau Yehuwa selalu mendukung kami pada saat-saat yang sulit. Saya juga sadar kalau ternyata ada lebih banyak berkat daripada kesulitan dalam hidup kami.”
12. Apa yang membuat Jason terhibur setelah istrinya meninggal?
12 Jason melayani di kantor cabang di Afrika dan sudah lebih dari 30 tahun berada dalam dinas sepenuh waktu. Dia berkata, ”Tujuh tahun lalu, istri saya meninggal, dan saya sedih sekali. Saya kecil hati karena terus-menerus memikirkan penderitaan dia waktu melawan kanker.” Apa yang membuat Jason lebih lega? Dia berkata, ”Kalau saya sedang mengenang masa-masa indah bersama istri saya, saya bersyukur kepada Yehuwa atas kenangan itu. Saya merasa terhibur, dan selalu berterima kasih kepada Yehuwa atas kenangan-kenangan manis itu. Pandangan saya berubah jauh karena saya bersyukur. Saya memang masih sedih, tapi sekarang sudah lebih baik karena saya sering berterima kasih kepada Yehuwa. Saya berterima kasih karena perkawinan saya bahagia dan karena saya bisa melayani bersama orang yang sangat mengasihi Yehuwa.”
”Aku bersyukur punya Allah Yehuwa.”
13. Apa yang membuat Sheryl bertekun setelah sebagian besar keluarganya tewas?
13 Ketika Topan Super Haiyan menghantam Filipina bagian tengah pada akhir 2013, Sheryl yang waktu itu berusia 13 tahun, kehilangan hampir semuanya. Dia berkata, ”Aku kehilangan rumahku dan sebagian besar keluargaku.” Ayah, ibu, dan tiga saudara kandungnya tewas dalam badai yang dahsyat itu. Apa yang membuat Sheryl bertekun menghadapi bencana ini tanpa putus asa? Sheryl tetap bersyukur kepada Yehuwa karena dia merenungkan berkat-berkat yang dia miliki. Dia berkata, ”Aku lihat saudara-saudari
”AKU AKAN SANGAT BERSUKACITA KARENA YEHUWA”
14. Harapan menakjubkan apa yang kita miliki? (Lihat gambar di awal artikel.)
14 Sepanjang sejarah, umat Yehuwa selalu bersyukur atas berkat-berkat yang mereka terima. Setelah diselamatkan dari Firaun dan pasukannya di Laut Merah, orang-orang Israel bernyanyi dengan penuh sukacita, memuji Yehuwa dan bersyukur kepada-Nya. (Kel. 15:1-21) Dewasa ini, salah satu berkat kita yang paling bernilai adalah harapan bahwa sebentar lagi kesedihan akan dihapus. (Mz. 37:9-11; Yes. 25:8; 33:24) Bayangkan bagaimana perasaan kita nanti ketika Yehuwa membinasakan semua musuh-Nya dan menyambut kita di dunia baru yang penuh damai. Pada hari itu, kita pasti akan bersyukur kepada Yehuwa!
15. Apa tekad Saudara sepanjang 2015?
15 Kita menantikan berkat-berkat limpah dari Yehuwa pada tahun 2015. Memang, kita mungkin akan menghadapi kesulitan. Tapi apa pun yang terjadi, kita tahu bahwa Yehuwa tidak akan pernah meninggalkan kita. (Ul. 31:8; Mz. 9:9, 10) Dia akan selalu memberi kita segala sesuatu yang kita butuhkan untuk melayani-Nya dengan setia. Marilah kita bertekad untuk meniru sikap Habakuk, yang berkata, ”Meskipun pohon ara mungkin tidak berbunga, dan tidak ada hasil pada tanaman anggur; hasil pekerjaan pohon zaitun ternyata gagal, dan teras-teras tidak menghasilkan makanan; kambing-domba terhalau dari kandang, dan tidak ada ternak dalam lingkungan yang berpagar; namun, mengenai aku, aku akan sangat bersukacita karena Yehuwa; aku akan bersukacita karena Allah keselamatanku.” (Hab. 3:17, 18) Sepanjang tahun ini, semoga kita selalu merenungkan semua berkat kita dan bersemangat untuk mengikuti ayat tahunan kita untuk 2015, ”Ucapkanlah syukur kepada Yehuwa, karena ia baik.”
^ par. 10 Beberapa nama dalam artikel ini telah diubah.